Masyarakat hendaknya berhati-hati bila membeli madu
karena madu termasuk produk yang paling banyak dipalsukan. Bagi
pedagang nakal menjual madu palsu akan memperoleh keuntungan besar.
Sebuah penelitian di Amerika Serikat menyebutkan, sekitar 80% madu yang
beredar di pasaran adalah madu palsu. Meskipun belum ada penelitian
serupa di Indoneisa, akan tetapi telah banyak dijumpai dipasaran madu
yang diragukan keasliannya. Masyarakat yang awam soal madu hendaknya
berhati hati saat membeli madu.
Beberapa penelitian ilmiah telah membuktikan khasiat dan manfaat madu
antara lain mudah di cerna, rendah kalori, berdifusi lebih cepat
melalui darah sehingga cepat memberikan energi, membantu pembentukan
darah, dan berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh
kapiler dan arteriosclerosis, dan juga dapat membunuh bakteri’ jahat’
dalam tubuh.
Manfaat
madu ini di peroleh karena kandungan madu yang cukup lengkap, meliputi
vitamin-mineral, protein, zat hidrat arang, antibiotik dan trace
Elemen.Vitamin A, semua jenis vitamin B kompleks, beta caroten, Vitamin
C, D, E dan K. Mineral dalam bentuk garam: Mg, S, Fe, Ca, Cl, K, Y, Na,
Cu, dan Mn, juga mengandung tembaga, iodium, seng dan sejumlah hormon.
Madu asli mengandung enzim sedangkan madu palsu tidak. Enzim-enzim
terpenting dalam madu; diatase, invertase, glukosa oksidase,
peroksidase dan lipase merupakan zat yang berguna untuk proses
metabolisme tubuh. Enzim adalah zat yang sangat berguna bagi
kelangsungan kehidupan manusia.
Madu palsu mengandung campuran
glukosa dengan gula pasir, buah, flavor, zat warna, pemanis buatan
seperti siklamat, CMC (karboksi methil selulosa) berfungsi sebagai
pengental, dan Natrium benzoat sebagai pengawet tentu sangatlah
merugikan kesehatan manusia.
Cara Membedakan Madu asli dan Madu palsu
Banyak cara yang dipakai membuktikan keaslian madu, beberapa cara hanya merupakan mitos yang tidak bisa dibuktikan kebenarannya.
1. Tuang madu kedalam segelas air hangat, madu asli langsung mengendap
dan tidak bercampur dengan air, jadi air tetap jernih sebelum diaduk.
Madu palsu yang sudah dicampur dengan bahan lain akkan lebih cepat
membuat air keruh.
2. Madu asli berbusa dan mengandung gas. Ini merupakan indikator adanya
enzim diatase dan fermentasi gula. Kandungan madu yang tidak bisa
dipalsukan adalah adanya kandungan Enzim Diastase. Kandungan diatase
inilah salah satu yang digunakan acuan SNI untuk menentukan madu itu
asli atau tidak. Karena enzim ini hanya bisa dihasilkan dari kelenjar
ludah lebah. Madu berbusa menunjukkan kadar air yang tinggi, madu ternak
yang kental biasanya tidak mengandung gas.
3. Madu asli bersifat menyerap air, jika madu dibiarkan terbuka pada
tempat dengan kelembaban udara tinggi maka madu akan bertambah encer.
4. Metode korek api. Ujung korek apai di celupkan kedalam madu, jika
madu asli maka api akan menyala dan bertahan. Jika madu kualitas
rendah, api menyala, dan segera mati karena mengandung air. sedang jika
korek dicelupkan ke madu palsu, api tidak bisa menyala. Cara ini tidak
bisa sepenuhnya diterima karena tidak semua jenis madu mempunyai kadar
air rendah. Kadar Air madu hutan cenderung tinggi dan lebih encer
sehingga ada kemungkinan korek tidak menyala.
5. Teteskan madu pada selembar kertas. Madu palsu akan mudah
Teteskan madu pada selembar kertas. Madu palsu akan mudah terserap
kertas karena kandungan airnya tinggi. Cara ini juga tidak sepenuhnya
benar karena pemalsu madu telah bisa menciptakan madu palsu dengan
kandungan air yang rendah
6.
Madu Asli tidak membeku saat disimpan kedalam freezer. Anggapan awam
apabila madu membeku berarti madu tersebut palsu dan telah bercampur
dengan zat-zat tertentu. Cara ini juga tidak bisa dibuat patokan
penilaian madu asli, karena proses pembekuan terjadi apabila kadar air
dalam madu tinggi, jadi meskipun madu asli apabila kadar airnya tinggi
tetap saja akan membeku didalam frezer
7. Semut tidak dapat dipakai menjadi acuan untuk memastikan madu itu
asli atau palsu. Karena pada dasarnya, sifat semut suka pada yang
manis-manis, termasuk rasa manis yang ada pada madu. Namun, semakin
kental madunya (kadar airnya sedikit) semakin sulit bagi semut untuk
mendeteksi lokasi rasa manis madu tersebut karena molekul yang ada di
dalam madu tetap utuh, tidak pecah. Sebaliknya, bila kadar airnya
tinggi (di atas 20%), maka semut mudah menghampiri.
8. Madu asli memiliki sifat khas memutar optic ke kiri yang bisa diperiksa dengan alat polarimeter.
9. Madu asli juga memiliki keasaman (pH) yang tetap berkisar 3,4-4,5, sedangkan pH madu palsu 2,4-3,3 atau diatas 5
Cara
awam yang umumnya diakui masyarakat umumnya mengacu pada kadar air
madu, padahal pemalsu mengerti keadaan ini dan bisa membuat madu palsu
yang sangat mirip dengan madu asli.
Meskipun
bagi yang mengerti soal madu atau konsumen yang pintar dengan gampang
bisa merasakan madu palsu atau aslli, secara kasat mata tetap sulit
membuktikan keaslilan madu.
Pengujian
laboratorium juga tidak bisa memberikan keputusan keaslian madu, yang
bisa diberikan adalah standard kualitas yang sesuai SNI. Diperlukan
pengujian kuantitatif untuk memastikan keaslian madu sesuai SNI. Lewat
uji kuantitas, madu dapat diperkirakan dipalsukan atau ditambahkan
sesuatu apabila; kadar sukrosa madu naik, kadar enzim naik/turun, kadar
abu menjadi naik/turun, daya hantar listrik naik, kandungan pollen
dalam sedimen turun, kandungan mineral turun, aroma dan rasa berubah,
kandungan HMF (Hidroksi metal Furfuraldehid) berubah, kadar protein
turun, warnanya terang, madu mengandung PbCl2, PbSO4, anion dan kation.
Kandungan HMF yang merupakan produk pemecahan glukosa dan fruktosa
pada madu asli maksimal 3 mg/100 gram. . Aktifitas enzim diastase pada
madu asli yang berkualitas minimal 5 dengan rasio Kalium(K) dan
Natrium(Na) sekitar 4,0. Pada madu palsu rasionya 0,05-0,1.
HMF dalam madu
HMF
merupakan produk dekomposisi gula yang terbentuk pada madu pada saat
pemrosesan panas dan penyimpanan. Pengujian HMF dalam madu sangat
penting dalam menentikan otentisitas madu. Pada saat penyimpanan,
muatan hMF meningkat sebesar 2-3 mg/kg per tahun, tergantung pada nilai
pH dan pada suhu penyimpanan. Jumlah HMF yang ada pada madu merupakan
indikator kesegaran dan pemrosesan panas yang dilakukan pada madu,
serta dapat digunakan sebagai panduan untuk lamanya penyimpanan.
Beberapa perkumpulan petani madu di Eropa, termasuk Jerman, Belgia,
atau Italia, memasarkan sebagian madu mereka sebagai "madu berkualitas"
dengan HMF maksimum 15 mg per kg. Uni Eropa meminta maksimum 40 mg/kg
untuk madu yang diproduksi berdasarkan ketentuan Eropa dan 80 mg/g
untuk madu yang dinyatakan berasal dari wilayah beriklim tropis.
Dapatkan madu pahit asli www.madupahitpelawan.com/?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar